Pertemuan yang digelar 17-19 Maret 2011mendatang bertema "Holistic Approach to Eradicate Cervical Cancer" ini akan melibatkan 16 negaradi Asia Oceania dan Pasifik anggota AOGIN.
Organisasi ini memiliki misi bekerja sama dengan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, penyedia layanan kesehatan dan masyarakat dalam mengurangi beban penyakit karena HPV ini.
Rencananya pertemuan ini akan dihadiri oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan diikuti oleh ratusan dokter praktisi kesehatan, ilmuwan, pembuat kebijakan (pemerintah) dan lembaga swadaya masyarakat.
Ketua Kehormatan AOGIN Prof.Dr.dr. Andrijono, Sp.OG (K), di Jakarta, Jumat (11/3/2011) menyatakan, kanker serviks menjadi tema besar tahun ini karena program pengendalian kanker serviks penting ditinjau dari besarnya beban sosial dan ekonomi yang ditimbulkan penyakit ini, sementara terdapat program pencegahan yang efektif dan potensial melalui deteksi dini.
"Acara AOGIN ini terdiri dari workshop ilmiah yang mengangkat berbagai aspek klinis dan perkembangan ilmu kedokteran berkaitan dengan kanker serviks dan menampilkan lebih dari 40 dokter sebagai pembicara dan diikuti ratusan dokter ginekolog (ahli kandungan), epidemiolog, patolog,
onkolog (ahli kanker) dan dokter umum," ungkapnya.
Dr. dr. Laila Nuranna,Sp.OG (K) Ketua Panitia Penyelenggara AOGIN Indonesia menjelaskan, pada tanggal 17 Maret akan diadakan berbagai workshop medis untuk para dokter mengenai kolposkopi, sitologi dan patologi kanker serviks.
Pada hari yang sama juga akan diadakan workshop mengenai perspektif koalisi, kebijakan dan masyarakat, yang diikuti oleh dinas kesehatan, pembuat kebijakan layanan kesehatan, pelaku komunikasi kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat.